Biografi Singkat Ibnu Nafis 'Bapak Fisiologi Sirkulasi'



Ibnu Nafis, Ilmuan yang Terlupakan
Nama lengkap Ibnu Nafis adalah al-Din Abu al-Hasan Ali Ibn Abi al-Hazm al-Qarshi al-Dimashqi.  Beliau adalah seorang ilmuan Arab yang penelitiannya pernah dilupakan orang 700 tahun lamanya. Ibnu Nafis lahir di Damaskus, Suriah (Syria) pada tahun 1213 M. Selain itu, ia juga mempunyai nama panggilan lain, yaitu The Second Avicenna (Ibnu Sina Kedua).
Kiprahnya di dunia kedokteran membuatnya disebut sebagai Ibnu Sina kedua. Ibnu Sina adalah dokter pertama yang menjelaskan tentang ilmu anatomi tubuh. Selama beberapa abad, bukunya yang berisi teori anatomi tubuh dijadikan paduan dunia medis Eropa. Sedangkan Ibnu Nafis lahir 200 tahun sesudahnya.

Setelah lulus dari Perguruan Tinggi Medis Bimaristan an-Noori Damaskus, Ibnu Nafis pindah ke Mesir untuk bekerja di Rumah Sakit Al-Nassiri pada tahun 1236 M. Beberapa tahun kemudian, ia diangkat menjadi kepala dokter di Rumah Sakit Al-Mansuri sekaligus menjadi dokter pribadi Sultan pada masa itu.

Sebagai seorang dokter, Ibnu Nafis membaca banyak buku panduan medis dari pendahulunya, yang masih berpedoman pada Teori Hippocrates, Galen, dan Ibnu Sina. 

Namun, Ibnu Nafis menemukan beberapa kejanggalan. Ia lalu menuliskan analisisnya dalam buku yang berjudul “Commentary on the Anatomy of Canon of Avicenna” atau “Komentar Tentang Ilmu Anatomi Tubuh dari Kitab Canon-Ibnu Sina”. Salah satu dari hasil pengamatannya adalah penemuan dua pembuluh darah di dalam tubuh manusia, yaitu pembuluh darah arteri dan pembuluh darah vena. Sekarang ini, telah dikenal empat macam pembuluh darah.
Ibnu Nafis menemukan kejanggalan pada teori Galen tentang peredaran darah di dalam tubuh manusia. Teori tersebut menerangkan bahwa darah mengalir dari bilik kanan jantung ke bilik kiri jantung melalui pori-pori yang terdapat pada katup jantung.

Sebaliknya, Ibnu Nafis meyakini “Bahwa darah yang berasal dari bilik kanan jantung pasti mengalir ke bilik kiri jantung, namun tidak ada penghubung antara kedua bilik tersebut. Katup jantung tidak berlubang dan berpori sama sekali. Selain itu, Ibnu Nafis juga menambahkan bahwa darah dari bilik kanan jantung mengalir melalui pembuluh arteri ke paru-paru. Proses selanjutnya adalah darah tersebut bercampur dengan udara dan mengalir melalui pembuluh vena ke bilik kiri jantung”. Teori Galen menjadi pedoman dunia medis dari tahun 100 - 1.500.

Menurut Nafis, pendapat Ibnu Sina dalam kitabnya Al-Qonuun yang menyebutkan bahwa jantung terdiri dari 3 bagian tidaklah tepat. Jantung, kata Nafis, hanya memiliki 2 bilik saja, yakni kiri dan kanan. Antara keduanya tidak ada pori-pori apa pun. Bahkan dinding yang memisahkannya sangat tebal.

Analisis itu sekaligus menjadi penemuan Ibnu Nafis terhadap sistem peredaran darah kecil. Yaitu peredaran darah dari jantung menuju paru-paru dan kembali lagi ke jantung. Sayangnya, penemuan itu tidak tersebar hingga ke Eropa, sehingga dunia medis masih menggunakan teori Galen sampai dengan abad ke-15. 

Sekitar 300 tahun dunia kedokteran sesat, hingga pada tahun 1.500-an. Dunia mengakui William Harvey dari Eropa sebagai penemu sistem peredaran darah. William Harvey menuliskan sistem peredaran secara lengkap dan terperinci. Diduga Harvey dan beberapa ilmuan pendahulunya pernah membaca hasil temuan Ibnu Nafis.

Sementara buku tentang sistem peredaran kecil temuan Ibnu Nafis yang terlupakan orang selama ratusan tahun, baru ditemukan pada abad ke-20.
Pada tahun 1924, seorang dokter Mesir bernama Muhyi Al-Din Altawi menemukan catatan sistem peredaran darah karya Ibnu Nafis di Perpustakaan Negara Prussian-Berlin.

Dari sanalah disimpulkan bahwa sesungguhnya Ibnu Nafis telah menemukan sistem peredaran darah, jauh sebelum William Harvey menemukannya. Karena itulah, akhirnya dunia mengakui bahwa penemu sistem peredaran darah kecil bukanlah William Harvey, melainkan Ibnu Nafis.

(1578-1657)
WILLIAM HARVEY
      (1578-1657)       
  IBNU NAFIS  
(1213-1288)






Lirik & Terjemahan lagu So ist es Immer (Selalu Seperti Itu)





Benjamin Anderson - So ist es Immer (Selalu Seperti Itu)
Shingeki no Kyoujin OVA: Kuinaki Sentaku Insert Song
GERMAN/ENGLISH:



Die Stühle liegen sehr eng
Kursi-kursi terletak begitu dekat
Wir reden die ganze Nacht lang
Kita saling berbicara sepanjang malam
Dieser niedrige Raum ist nicht schlecht,
Ruangan yang sempit ini tidaklah buruk
Wir können uns gut verstehen
Tapi kita bisa hidup dengan rukun

So ist es immer, unser Licht ist nur das
Selalu seperti itu, hanya inilah cahaya kita
Trinken und singen wir, begrüßen morgen
Kita minum-minum dan bernyanyi, untuk menyambut hari esok
So ist es immer, unterm riesigen Himmel
Selalu seperti itu, kita hidup di bawah langit yang besar
Leben wir zusammen, die Nacht ist lang
Kita hidup bersama di malam yang panjang

Da die Sterne nicht leuchten
Karena tak ada bintang yang bersinar
Kann der Mond auf diese Stadt nicht scheinen
Kau tak dapat melihat bulan di kota ini
Schauten wir das Licht selbst an
Kita melihat cahaya itu sendiri
Singen wir unter dem Sternenmeer
Dan bernyanyi di bawah lautan berbintang

Chairs so close and room so small
Kursi-kursi begitu berdekatan dan ruangannya begitu kecil
You and I talk all the night long
Kau dan aku saling berbicara sepanjang malam
Meagre this space but serves us so well
Ruangan ini sempit tapi kita dapat merasa nyaman
We comrades have stories to tell
Kita sesama rekan mempunyai kisah-kisah untuk diceritakan

And it's always like that in the evening time
Dan selalu seperti itu di waktu malam
We drink and we sing when our fighting is done
Kita minum-minum dan bernyanyi saat pertarungan kita telah usai
And it's always so we live under the burnt clouds
Dan selalu begitu sehingga kita hidup di bawah awan yang terbakar
Ease our burden, long is the night
Meringankan beban kita, malam yang berlangsung panjang

Just as no stars can be seen
Sebagaimana bintang-bintang tak dapat terlihat
We are stars and we'll beam on our town
Kitalah bintang-bintangnya dan kita akan menerangi kota kita
We must all gather as one
Kita harus berkumpul menjadi satu
Sing with hope and the fear will be gone
Menyanyi dengan harapan dan rasa takutnya akan hilang

 Die Stühle liegen sehr eng
Kursi-kursi terletak begitu dekat
You and I talk all the night long
Kau dan aku saling berbicara sepanjang malam
Dieser niedrige Raum ist nicht schlecht
Ruangan yang sempit ini tidaklah buruk
We comrades have stories to tell
Kita sesama rekan mempunyai kisah-kisah untuk diceritakan

So ist es immer, that in the evening time
Selalu seperti itu, di waktu malam
We drink and we sing when our fighting is done
Kita minum-minum dan bernyanyi saat pertarungan kita telah usai
So ist es immer, we live under the burnt clouds
Selalu seperti itu, kita hidup di bawah awan yang terbakar
Ease our burden, long is the night
Meringankan beban kita, malam yang berlangsung panjang

Da die Sterne nicht leuchten
Karena tak ada bintang yang bersinar
We are stars and we'll beam on our town
Kitalah bintang-bintangnya dan kita akan menerangi kota kita
Schauten wir das Licht selbst an
Kita melihat cahaya itu sendiri
Sing with hope and the fear will be gone
Menyanyi dengan harapan dan rasa takutnya akan hilang

Biografi Singkat Ibnu Nafis 'Bapak Fisiologi Sirkulasi'

Ibnu Nafis, Ilmuan yang Terlupakan Nama lengkap Ibnu Nafis adalah al-Din Abu al-Hasan Ali Ibn Abi al-Hazm al-Qarshi al-Dimashqi.  Be...